Korea terkenal dengan drama yang sangat banyak dengan kualitas tidak perlu dipertanyakan lagi. Tapi, Anda juga jangan salah karena korea juga punya sejumlah film yang memiliki kualitas tidak kalah dengan film Amerika dan Eropa.
Ada banyak sekali aktor dan aktris yang berasal dari Korea membuktikan bahwa mereka punya kemampuan berakting yang sangat luar biasa.
100 DAFTAR FILM KOREA TERBAIK
Film terbaik adalah subjektif dan berbeda-beda bagi setiap orang. Beberapa orang mungkin menganggap film yang menyentuh hati atau memiliki cerita yang kuat sebagai film terbaik, sementara yang lain mungkin lebih menyukai film yang menghibur atau memiliki efek visual yang spektakuler.
Ada juga beberapa film yang dianggap sebagai karya seni yang luar biasa oleh kritikus film dan dikenal sebagai film terbaik dalam sejarah. Namun, pada dasarnya, film terbaik adalah film yang membuat penonton merasa terhibur, terinspirasi, atau merasakan emosi yang kuat.
Berikut ini adalah sejumlah 100 Daftar Film Terbaik Korea yang bisa Vebma.com berikan untuk Anda:
Parasite (2019)

"Parasite" adalah film Korea Selatan tahun 2019 yang disutradarai oleh Bong Joon-ho. Film ini mengisahkan tentang keluarga kaya dan keluarga miskin yang terlibat dalam hubungan yang rumit dan mengejutkan. Film ini menangani tema-tema seperti kesenjangan sosial, keserakahan, dan pengkhianatan.
Film ini mendapat pujian luar biasa dari kritikus dan penonton, dan meraih penghargaan di berbagai festival film internasional, termasuk Penghargaan Palme d'Or di Festival Film Cannes 2019. Parasite juga meraih nominasi di Academy Awards sebagai best picture dan menang dalam 4 kategori, yaitu Best Original Screenplay, Best International Feature Film, Best Director dan Best Picture. Film ini dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik dan terkenal di dunia.
Oldboy (2003)

"Oldboy" adalah film Korea Selatan tahun 2003 yang disutradarai oleh Park Chan-wook. Film ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Oh Dae-su yang ditahan dalam penjara tanpa alasan yang jelas selama 15 tahun, dan setelah dibebaskan, dia berusaha untuk menemukan orang yang bertanggung jawab atas penahanannya dan balas dendam. Film ini menampilkan aksi dan adegan yang sangat menegangkan, serta plot yang rumit dan penuh intrik.
Oldboy dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik dan menjadi salah satu dari empat bagian dari seri film "The Vengeance Trilogy" yang ditulis dan disutradarai oleh Park Chan-wook. Film ini meraih pujian dari kritikus dan penonton, dan diakui sebagai salah satu film korea paling mengharu-biru dari sejarah. Film ini juga diadaptasi ke dalam versi Hollywood pada tahun 2013 dengan Spike Lee sebagai sutradara.
Memories of Murder (2003)

"Memories of Murder" adalah film Korea Selatan tahun 2003 yang disutradarai oleh Bong Joon-ho. Film ini didasarkan pada kisah nyata tentang serangkaian pembunuhan yang terjadi di kota Hwaseong, Korea Selatan pada tahun 1986 dan 1987. Film ini mengisahkan tentang upaya polisi untuk menangkap pembunuh dan mengungkap kebenaran di balik kasus tersebut.
Film ini dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Bong Joon-ho dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sosial dan politik dalam film-filmnya, dan Memories of Murder sangat menonjolkan tema-tema ini. Film ini juga diakui sebagai film yang memperkenalkan Bong Joon-ho ke dunia internasional dan membantunya menjadi sutradara terkenal di dunia.
The Handmaiden (2016)

"The Handmaiden" adalah film Korea Selatan tahun 2016 yang disutradarai oleh Park Chan-wook. Film ini mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Sook-Hee yang dipekerjakan sebagai pembantu oleh seorang wanita kaya bernama Lady Hideko. Sook-Hee sebenarnya merupakan seorang penipu yang bekerja sama dengan seorang pemuda bernama Count Fujiwara untuk merampok Lady Hideko. Namun, seiring berjalannya waktu, Sook-Hee mulai jatuh cinta pada Lady Hideko dan merasa bersalah atas rencananya.
Film ini dikenal karena kisah cinta yang rumit dan plot yang mengejutkan, serta adegan yang spektakuler. The Handmaiden juga diakui sebagai salah satu film korea terbaik yang pernah dibuat dan meraih berbagai penghargaan di berbagai festival film internasional. Film ini juga diakui sebagai salah satu film terbaik dari Park Chan-wook, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sosial dan politik dalam film-filmnya.
Snowpiercer (2013)

"Snowpiercer" adalah film Korea Selatan tahun 2013 yang disutradarai oleh Bong Joon-ho. Film ini mengisahkan tentang sebuah kereta yang menjadi tempat tinggal manusia setelah dunia dikuasai oleh es dan dingin yang ekstrim. Kereta ini dioperasikan oleh sekelompok elit yang memperlakukan penumpang di belakang kereta dengan buruk, sementara mereka sendiri hidup dalam kondisi yang mewah. Sekelompok penumpang yang tidak puas dengan kondisi mereka, dipimpin oleh seorang pria bernama Curtis, berusaha untuk meraih keadilan dan mengambil alih kereta tersebut.
Snowpiercer dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini juga diakui sebagai salah satu film terbaik dari Bong Joon-ho, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sosial dan politik dalam film-filmnya, dan dalam Snowpiercer Bong mengeksplorasi tema-tema kesenjangan sosial dan kekerasan. Film ini juga diadaptasi ke dalam serial televisi oleh Netflix dengan judul yang sama.
The Host (2006)
.jpg)
"The Host" adalah film Korea Selatan tahun 2006 yang disutradarai oleh Bong Joon-ho. Film ini menceritakan tentang keluarga yang bersatu untuk menyelamatkan anak mereka yang diculik oleh makhluk yang muncul dari Sungai Han, yang dikatakan berasal dari limbah yang dibuang oleh perusahaan Amerika. Film ini menampilkan kombinasi dari genre thriller, komedi, dan horor.
The Host dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini menjadi box office hit di Korea Selatan dan diakui sebagai salah satu film terbaik dari Bong Joon-ho, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sosial dan politik dalam film-filmnya, dan dalam The Host Bong mengeksplorasi tema-tema lingkungan dan politik luar negeri. Film ini juga diakui sebagai salah satu dari film korea paling sukses yang pernah di rilis di luar negeri.
Burning (2018)
.jpg)
"Burning" adalah film Korea Selatan tahun 2018 yang disutradarai oleh Lee Chang-dong. Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Jong-su yang bertemu dengan teman masa kecilnya, Hae-mi, yang kemudian menghilang. Jong-su kemudian bertemu dengan teman Hae-mi yang baru, Ben, yang ternyata merupakan seorang playboy kaya dan misterius. Jong-su mulai merasa curiga terhadap Ben dan mulai menyelidiki keberadaan Hae-mi.
Burning dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini dikenal karena plot yang rumit dan menegangkan, serta adegan yang menyentuh hati. Burning juga meraih Penghargaan Palme d'Or di Festival Film Cannes 2018 dan diakui sebagai salah satu film terbaik dari Lee Chang-dong, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sosial dan politik dalam film-filmnya.
The Housemaid (2010)
.jpeg)
"The Housemaid" adalah film Korea Selatan tahun 2010 yang disutradarai oleh Im Sang-soo. Film ini mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Eun-yi yang dipekerjakan sebagai pembantu oleh seorang keluarga kaya bernama Mr. Hwang. Eun-yi awalnya merasa senang dengan pekerjaannya, namun kemudian terjebak dalam konflik yang rumit dan mengejutkan ketika ia menjadi objek dari pengabaian dan kekerasan seksual dari Mr. Hwang.
The Housemaid dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini dikenal karena plot yang mengejutkan dan adegan yang menyentuh hati, serta menampilkan tema-tema seperti kesenjangan sosial dan pemerkosaan. The Housemaid juga diadaptasi kembali oleh Im Sang-soo pada tahun 2016 dengan judul yang sama.
Secret Sunshine (2007)
.jpg)
"Secret Sunshine" adalah film Korea Selatan tahun 2007 yang disutradarai oleh Lee Chang-dong. Film ini mengisahkan tentang seorang wanita bernama Shin-ae yang pindah ke kota kecil bersama putranya setelah suaminya meninggal. Shin-ae kemudian menjadi teman baik dengan seorang pria bernama Jong-chan yang merupakan seorang pemain piano di gereja. Namun, kebahagiaan Shin-ae terusik ketika putranya diculik dan dibunuh, dan ia mulai mengalami kesedihan yang dalam.
Secret Sunshine dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini diakui sebagai salah satu film terbaik dari Lee Chang-dong, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sosial dan politik dalam film-filmnya.
The Wailing (2016)
.jpeg)
"The Wailing" adalah film Korea Selatan tahun 2016 yang disutradarai oleh Na Hong-jin. Film ini mengisahkan tentang seorang polisi bernama Jong-goo yang menyelidiki serangkaian kematian misterius di desa tempat ia tinggal. Kondisi semakin memburuk ketika putranya terkena sakit setelah menyentuh seseorang yang diduga menjadi pelaku. Jong-goo mulai merasa curiga terhadap seseorang yang baru saja tiba di desa tersebut dan berusaha untuk mengungkap kebenaran di balik kasus tersebut.
The Wailing dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini dikenal karena plot yang rumit dan menegangkan, serta adegan yang menyentuh hati. The Wailing juga menangkan beberapa penghargaan di festival film internasional dan diakui sebagai salah satu film terbaik dari Na Hong-jin, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sosial dan politik dalam film-filmnya.
A Taxi Driver (2017)
.png)
"A Taxi Driver" adalah film Korea Selatan tahun 2017 yang disutradarai oleh Jang Hoon. Film ini mengisahkan tentang seorang sopir taksi bernama Man-seob yang menerima permintaan untuk mengantar seorang jurnalis asing ke kota Gwangju pada tahun 1980, saat demonstrasi mahasiswa dan demonstrasi berubah menjadi pemberontakan yang sangat berdarah. Film ini menceritakan perjuangan Man-seob untuk menyelamatkan jurnalis dan penduduk Gwangju dari kekerasan yang dilakukan oleh pasukan pemerintah dan bagaimana ia menjadi saksi mata akan kengerian yang terjadi pada saat itu.
A Taxi Driver dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini diakui sebagai salah satu film terbaik dari Jang Hoon, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sosial dan politik dalam film-filmnya. Film ini juga diakui sebagai salah satu film korea paling sukses yang pernah di rilis di luar negeri.
The Thieves (2012)
.jpg)
"The Thieves" adalah film Korea Selatan tahun 2012 yang disutradarai oleh Choi Dong-hoon. Film ini mengisahkan tentang sekelompok pencuri yang berencana untuk merampok sebuah kristal berharga di Hong Kong. Namun, rencana mereka terganggu oleh konflik internal dan adanya kelompok pencuri lain yang juga ingin merampok kristal tersebut. Film ini menampilkan aksi dan adegan yang sangat menegangkan, serta plot yang rumit dan penuh intrik.
The Thieves dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini menjadi box office hit di Korea Selatan dan diakui sebagai salah satu film terbaik dari Choi Dong-hoon, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema aksi dan kejahatan dalam film-filmnya. Film ini juga diadaptasi ke dalam versi China dan Hong Kong dengan judul yang sama.
Tae Guk Gi: The Brotherhood of War (2004)
.jpg)
"Tae Guk Gi: The Brotherhood of War" adalah film Korea Selatan tahun 2004 yang disutradarai oleh Jeong Ji-woo. Film ini mengisahkan tentang dua saudara bernama Jin-tae dan Jin-seok yang hidup dalam kemiskinan di Korea Selatan selama Perang Korea. Jin-tae berjuang untuk menyelamatkan keluarga dan saudaranya dari penderitaan, sementara Jin-seok diterima sebagai tentara dan terlibat dalam pertempuran yang sangat brutal. Film ini menampilkan perjuangan manusia dalam perang dan bagaimana perang mempengaruhi keluarga dan saudara.
Tae Guk Gi: The Brotherhood of War dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini menjadi box office hit di Korea Selatan dan diakui sebagai salah satu film terbaik dari Jeong Ji-woo, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sosial dan politik dalam film-filmnya. Film ini juga diakui sebagai salah satu film korea paling sukses yang pernah di rilis di luar negeri.
The Good, the Bad, the Weird (2008)

"The Good, the Bad, the Weird" adalah film Korea Selatan tahun 2008 yang disutradarai oleh Kim Ji-woon. Film ini mengisahkan tentang tiga karakter utama, yaitu "The Good" yang diperankan oleh Song Kang-ho, "The Bad" yang diperankan oleh Lee Byung-hun, dan "The Weird" yang diperankan oleh Jung Woo-sung, yang bersaing untuk menguasai sebuah peta rahasia yang dipercayai membawa kekayaan. Film ini menampilkan aksi yang spektakuler dan adegan yang sangat menegangkan, serta plot yang rumit dan penuh intrik.
The Good, the Bad, the Weird dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini menjadi box office hit di Korea Selatan dan diakui sebagai salah satu film terbaik dari Kim Ji-woon, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema aksi dan kejahatan dalam film-filmnya. Film ini juga diakui sebagai salah satu film korea paling sukses yang pernah di rilis di luar negeri.
My Sassy Girl (2001)

"My Sassy Girl" adalah film Korea Selatan tahun 2001 yang disutradarai oleh Kwak Jae-yong. Film ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Gyeon-woo yang jatuh cinta pada seorang wanita misterius bernama Jeon Ji-hyun yang dikenal sebagai "Sassy Girl". Meskipun awalnya Gyeon-woo mengalami kesulitan untuk mengatasi sikap Jeon Ji-hyun yang acuh tak acuh, namun ia terus berusaha untuk memahami dan mencintainya. Film ini menampilkan kisah cinta yang lucu dan menyentuh hati.
My Sassy Girl dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini menjadi box office hit di Korea Selatan dan diakui sebagai salah satu film terbaik dari Kwak Jae-yong, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema komedi romantis dalam film-filmnya. Film ini juga diadaptasi ke dalam versi Hollywood dengan judul yang sama.
The King (2017)
.jpg)
"The King" adalah film Korea Selatan tahun 2017 yang disutradarai oleh Han Jae-rim. Film ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Tae-suk (Jo In-sung) yang bekerja sebagai pengemudi mobil pribadi dan melakukan perjalanan dari kota ke kota, memasuki rumah orang yang sedang pergi dan mengambil barang-barang yang ia sukai. Namun, hidupnya berubah ketika ia bertemu dengan seorang wanita bernama Sun-hwa (Kim Hye-soo) yang menjadi korban dari kekerasan dalam rumah tangga. Tae-suk memutuskan untuk membantu Sun-hwa dan mengambil aksi untuk mengakhiri masalah tersebut.
The King dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini menampilkan adegan yang menegangkan dan plot yang rumit, serta mengeksplorasi tema-tema seperti kekerasan dalam rumah tangga dan kesetaraan gender. Aktor utama Jo In-sung dan Kim Hye-soo juga diakui atas performa mereka dalam film ini.
The Front Line (2011)
.png)
"The Front Line" adalah film Korea Selatan tahun 2011 yang disutradarai oleh Jang Hoon. Film ini mengisahkan tentang pertempuran yang terjadi di garis depan selama Perang Korea pada tahun 1953. Film ini menceritakan kisah tentang seorang kapten bernama Soo-hyeok yang ditugaskan untuk mengambil kendali atas sebuah pos pengintai yang dikenal sebagai "Alligator Trench" yang diperebutkan oleh kedua belah pihak. Film ini menampilkan adegan pertempuran yang sangat realistis dan mengeksplorasi tema-tema seperti kesetiaan, persahabatan, dan pengorbanan.
The Front Line dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini diakui sebagai salah satu film terbaik dari Jang Hoon, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sosial dan politik dalam film-filmnya.
The Admiral: Roaring Currents (2014)
.jpeg)
"The Admiral: Roaring Currents" adalah film Korea Selatan tahun 2014 yang disutradarai oleh Kim Han-min. Film ini mengisahkan tentang pertempuran yang terjadi pada tahun 1597 di mana pasukan Jepang menyerang Korea dengan armada besar. Film ini menceritakan kisah tentang Admiral Yi Sun-sin yang memimpin pasukan Korea dalam pertempuran itu dan mengalahkan armada Jepang yang jauh lebih besar. Film ini menampilkan adegan pertempuran yang sangat realistis dan mengeksplorasi tema-tema seperti kepemimpinan, keberanian, dan pengorbanan.
The Admiral: Roaring Currents dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini menjadi box office hit di Korea Selatan dan diakui sebagai salah satu film terbaik dari Kim Han-min, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sejarah dan pertempuran dalam film-filmnya. Film ini juga diakui sebagai salah satu film korea paling sukses yang pernah di rilis di luar negeri.
I Saw the Devil (2010)
.jpg)
"I Saw the Devil" adalah film Korea Selatan tahun 2010 yang disutradarai oleh Kim Jee-woon. Film ini mengisahkan tentang seorang polisi bernama Soo-hyun (Lee Byung-hun) yang mengejar seorang pembunuh berantai yang menyakiti dan membunuh kekasihnya. Dalam perjalanannya, Soo-hyun menemukan dirinya terjebak dalam sebuah permainan gila dan menjadi lebih kejam dari si pembunuh itu sendiri. Film ini menampilkan adegan yang sangat menegangkan dan mengeksplorasi tema-tema seperti kekerasan, pembalasan, dan moralitas.
I Saw the Devil dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini diakui sebagai salah satu film terbaik dari Kim Jee-woon, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema kekerasan dan psikologi dalam film-filmnya. Film ini juga diakui sebagai salah satu film korea paling sukses yang pernah di rilis di luar negeri.
The Grandmaster (2013)
.png)
"The Grandmaster" adalah film Hong Kong-Cina tahun 2013 yang disutradarai oleh Wong Kar-wai. Film ini mengisahkan tentang kehidupan Ip Man, seorang ahli bela diri Wing Chun yang terkenal sebagai guru Bruce Lee dan menceritakan perjuangan hidupnya selama masa perang serta periode revolusi di China. Film ini menampilkan adegan bela diri yang spektakuler dan mengeksplorasi tema-tema seperti persahabatan, tradisi dan perjuangan hidup .
The Grandmaster dianggap sebagai salah satu film Asia terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini diakui sebagai salah satu film terbaik dari Wong Kar-wai, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema emosional dan estetika dalam film-filmnya. Film ini juga diakui sebagai salah satu film Asia paling sukses yang pernah di rilis di luar negeri.
The Berlin File (2013)
.jpg)
"The Berlin File" adalah film Korea Selatan tahun 2013 yang disutradarai oleh Ryoo Seung-wan. Film ini mengisahkan tentang seorang agen rahasia bernama Pyo Jong-seong (Ha Jung-woo) yang dituduh melakukan pengkhianatan negara. Dia harus melarikan diri dari berbagai kejaran dan mencari bukti yang dapat membebaskannya dari tuduhan tersebut. Film ini menampilkan adegan aksi yang sangat menegangkan dan mengeksplorasi tema-tema seperti pengkhianatan, kekerasan, dan politik.
The Berlin File dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini menjadi box office hit di Korea Selatan dan diakui sebagai salah satu film terbaik dari Ryoo Seung-wan, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema aksi dan kejahatan dalam film-filmnya. Film ini juga diakui sebagai salah satu film korea paling sukses yang pernah di rilis di luar negeri.
The Yellow Sea (2010)
.png)
The Yellow Sea is a 2010 South Korean crime thriller film directed by Na Hong-jin. The story follows a taxi driver named Gu-nam who is struggling financially and is coerced into becoming a hitman to pay off his debts. The film explores themes of poverty, crime, and revenge, and received positive reviews from critics for its suspenseful and well-crafted story. It was a commercial success and won several awards at film festivals.
The Attorney (2013)
.jpg)
"The Attorney" adalah film Korea Selatan tahun 2013 yang disutradarai oleh Yang Woo-suk. Film ini mengisahkan tentang seorang pengacara bernama Song Woo-seok (Song Kang-ho) yang sebelumnya tidak peduli dengan masalah sosial dan hanya fokus pada keuntungan finansial. Namun, ketika ia mengetahui bahwa beberapa siswa sekolah ditangkap dan diperlakukan dengan kekerasan oleh pemerintah, ia memutuskan untuk mengambil kasus mereka dan mengambil aksi untuk mengungkap kebenaran. Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti keadilan, kemanusiaan, dan perjuangan sosial.
The Attorney dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini menjadi box office hit di Korea Selatan dan diakui sebagai salah satu film terbaik dari Yang Woo-suk, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sosial dan politik dalam film-filmnya. Film ini juga diakui sebagai salah satu film korea paling sukses yang pernah di rilis di luar negeri.
The Man from Nowhere (2010)
.png)
"The Man from Nowhere" adalah film Korea Selatan tahun 2010 yang disutradarai oleh Lee Jeong-beom. Film ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Cha Tae-sik (Won Bin) yang hidup sendirian dan tidak memiliki hubungan dengan siapapun. Dia merupakan seorang pemilik toko pawnshop, namun kehidupannya berubah ketika seorang teman masa kecilnya, So-mi (Kim Sae-ron) dan ibunya diculik oleh kelompok narkoba. Cha Tae-sik memutuskan untuk menyelamatkan mereka dan mengambil tindakan untuk mengungkap kebenaran. Film ini menampilkan adegan aksi yang sangat menegangkan dan mengeksplorasi tema-tema seperti pembalasan, persahabatan, dan pengorbanan.
The Man from Nowhere dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini menjadi box office hit di Korea Selatan dan diakui sebagai salah satu film terbaik dari Lee Jeong-beom, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema aksi dan kejahatan dalam film-filmnya. Film ini juga diakui sebagai salah satu film korea paling sukses yang pernah di rilis di luar negeri.
The King and the Clown (2005)
.jpg)
"The King and the Clown" adalah film Korea Selatan tahun 2005 yang disutradarai oleh Lee Joon-ik. Film ini menceritakan kisah tentang sebuah grup pemain boneka yang mencari nafkah di kerajaan Joseon pada abad ke-16. Mereka menyajikan pertunjukan yang mengkritik raja yang saat itu berkuasa, dan menjadi sangat populer di kalangan raky masyarakat. Namun, ketika raja mengetahui hal tersebut, dia mengejar grup pemain boneka itu dan mencoba untuk mengendalikan mereka. Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti kekuasaan, persahabatan, dan perjuangan untuk kebebasan.
The King and the Clown dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik yang pernah dibuat dan menerima pujian luar biasa dari kritikus dan penonton. Film ini menjadi box office hit di Korea Selatan dan diakui sebagai salah satu film terbaik dari Lee Joon-ik, yang dikenal sebagai sutradara yang mengejar tema-tema sejarah dan sosial dalam film-filmnya. Film ini juga diakui sebagai salah satu film korea paling sukses yang pernah di rilis di luar negeri.
The Age of Shadows (2016)
.jpg)
"The Age of Shadows" adalah sebuah film korea yang dirilis pada tahun 2016. Film ini disutradarai oleh Kim Jee-woon dan dibintangi oleh Song Kang-ho, Gong Yoo, dan Han Ji-min.
Ceritanya berpusat pada seorang perwira polisi Korea Selatan bernama Lee Jung-chool (Song Kang-ho) yang ditugaskan untuk mengawasi dan mengungkap aktivitas kelompok pemberontak anti-Jepang yang bernama "Komite Nasional Korea" pada tahun 1920-an. Ia berhasil menyusup ke dalam kelompok tersebut dan menjadi anggota aktif, namun saat ia berusaha untuk mengungkap aktivitas kelompok tersebut dari dalam, ia harus berjuang untuk menjaga identitas aslinya dan menghadapi tekanan dari pemerintah Kolonial Jepang yang ingin menumpas kelompok pemberontak.
Selain itu, film ini juga mengeksplorasi hubungan antara Lee Jung-chool dengan seorang pemimpin kelompok pemberontak bernama Kim Woo-jin (Gong Yoo) yang merupakan mantan teman masa kecilnya. Film ini menyoroti masalah-masalah yang ada dalam kolonialisme, seperti kekerasan dan diskriminasi, serta juga mengeksplorasi konflik loyaltas dan moralitas. The Age of Shadows menerima ulasan positif dari kritikus dan menjadi box office hit di Korea Selatan.
The Spy Gone North (2018)
"The Spy Gone North" adalah sebuah film korea yang dirilis pada tahun 2018. Film ini disutradarai oleh Yoon Jong-bin dan dibintangi oleh Hwang Jung-min, Lee Sung-min, dan Ju Ji-hoon.
Ceritanya berpusat pada seorang mantan anggota intelijen Korea Selatan bernama Park Suk-young (Hwang Jung-min) yang ditugaskan untuk menyusup ke Korea Utara pada tahun 1990-an. Dia menyamar sebagai pengusaha dan berhasil masuk ke lingkungan elit Korea Utara, termasuk mendekati seorang perwira tinggi yang bernama Lee Chol-ryong (Ju Ji-hoon).
Dalam perjalanannya, Park harus berjuang untuk menjaga identitas aslinya dan juga berjuang untuk mencari informasi penting bagi negaranya. Namun, ia juga harus berhadapan dengan tekanan dari pemerintah dan intelijen Korea Selatan yang ingin mengontrol apa yang dia lakukan dan informasi yang dia dapatkan.
Film ini menyoroti masalah-masalah yang ada dalam dunia intelijen, seperti pengkhianatan dan kecurangan, serta juga mengeksplorasi hubungan politik dan diplomasi antara Korea Selatan dan Korea Utara. The Spy Gone North menerima ulasan positif dari kritikus dan menjadi box office hit di Korea Selatan.
The Outlaws (2017)
.jpg)
"The Outlaws" adalah sebuah film aksi-kriminal-kekerasan dari Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2017. Film ini disutradarai oleh Jang Hoon dan dibintangi oleh Ma Dong-seok, Yoon Kye-sang, dan Jo Jae-yoon.
Ceritanya berpusat pada sekelompok preman yang bernama "Gangnam" yang menguasai wilayah Gangnam di Seoul, Korea Selatan. Mereka mengambil keuntungan dari kekuasaan mereka dengan mengambil uang dari bisnis-bisnis di wilayah tersebut dan menakut-nakuti penduduk setempat.
Kemudian, seorang detektif yang bernama Hwang Si-mok (Yoon Kye-sang) ditugaskan untuk menangani kasus ini. Dia bekerja sama dengan seorang detektif senior bernama Jang Chen (Ma Dong-seok) untuk mengungkap kriminalitas yang dilakukan oleh preman Gangnam. Namun, mereka menemukan bahwa kasus ini lebih rumit dari yang mereka duga dan harus berhadapan dengan korupsi yang menyelimuti kekuasaan polisi dan pemerintah.
Film ini menampilkan aksi yang intens dan juga menyoroti masalah-masalah sosial yang ada di Korea Selatan, seperti korupsi dan kekerasan preman. The Outlaws menerima ulasan positif dari kritikus dan menjadi box office hit di Korea Selatan.
The Terror, Live (2013)
.jpg)
"The Terror, Live" adalah sebuah film korea yang dirilis pada tahun 2013. Film ini disutradarai oleh Kim Byung-woo dan dibintangi oleh Ha Jung-woo.
Ceritanya berpusat pada seorang presenter berita bernama Yoon Young-hwa (Ha Jung-woo) yang sedang menyampaikan siaran langsung saat sebuah kejadian terror terjadi di sebuah gedung pencakar langit di Seoul. Dia menjadi satu-satunya sumber informasi yang tersedia saat itu, dan ia memutuskan untuk menyampaikan berita secara langsung melalui siaran televisi.
Namun, saat ia menyampaikan berita, ia menemukan bahwa ia dalam posisi yang sangat sulit karena ia harus menyeimbangkan antara memberikan informasi yang benar dan menjaga keselamatan penduduk. Dia juga harus berhadapan dengan tekanan dari pemerintah dan perusahaan televisi yang ingin mengontrol apa yang diberitakan.
Film ini menyoroti masalah-masalah yang ada dalam dunia berita, seperti sensasionalisme dan kepentingan politik dan ekonomi dalam memberikan informasi. The Terror, Live menerima ulasan positif dari kritikus dan menjadi box office hit di Korea Selatan.
DAFTAR FILM KOREA TERBAIK 2021
Pada tahun 2021 kemarin, sepertinya milik dari film dengan genre yang berat-berat. Terdapat sejumlah film korea yang mengusung tema dengan cerita yang tidak ringan.
Beberapa film Korea yang dianggap sebagai film terbaik tahun 2021 adalah:
The Man Standing Next

Film ini menceritakan tentang kudeta militer di Korea Selatan pada tahun 1979 dan peran yang dimainkan oleh mantan menteri dalam pemerintahan saat itu.
The House of Us

"The House of Us" adalah sebuah film drama Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2019. Film ini disutradarai oleh Yoon Ga-eun dan mengisahkan tentang dua saudara perempuan, Hae-un dan Min-ji, yang tinggal di sebuah desa di selatan Korea.
Hae-un dan Min-ji adalah saudara yang dekat dan menghabiskan waktu mereka bersama di sebuah rumah kosong yang disebut "Rumah Kami". Di sana, mereka bermain, berbicara, dan berbagi rahasia, sambil mengejar impian mereka yang berbeda. Namun, ketika Hae-un mulai mengalami perubahan pada tubuhnya dan Min-ji mulai merasa tidak nyaman dengan perubahan itu, kedekatan mereka mulai terancam.
Film ini menyoroti tema-tema seperti persahabatan, keluarga, dan perkembangan diri. Ini juga menampilkan perjuangan yang dihadapi oleh kedua saudara perempuan dalam mengejar impian mereka dan mengatasi perbedaan yang muncul antara mereka. Film ini mendapat respons positif dari kritikus dan dinominasikan untuk beberapa penghargaan.
The Witch: Part 1. The Subversion

"The Witch: Part 1. The Subversion" adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2020. Film ini disutradarai oleh Park Hoon-jung dan dibintangi oleh Kim Da-mi, Cho Min-soo, dan Park Hee-soon.
Ceritanya berpusat pada seorang gadis bernama Ja-yoon (Kim Da-mi) yang diculik dan dibawa ke sebuah organisasi rahasia yang memiliki kekuatan luar biasa. Dia dibesarkan di sana dan dilatih untuk menjadi seorang "penyihir" yang dapat mengendalikan emosi orang lain. Namun, ketika dia diberikan tugas untuk mengawasi seorang politikus yang mencurigakan, dia menemukan dirinya terjebak dalam konspirasi yang lebih besar.
Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti kekerasan, korupsi dan kekuasaan yang ditunjukkan melalui konflik antara karakter yang berbeda. The Witch: Part 1. The Subversion menerima ulasan positif dari kritikus dan menjadi box office hit di Korea Selatan. Film ini juga merupakan bagian pertama dari seri The Witch.
MinariÂ

Film ini menceritakan tentang keluarga Korea-Amerika yang pindah ke pedesaan Arkansas pada tahun 1980-an dan berjuang untuk menemukan kesejahteraan dan kedamaian di tempat yang baru.
Beasts Clawing at Straws
Film ini menceritakan tentang sekelompok orang yang berjuang untuk mendapatkan sebuah tas yang diisi dengan uang yang hilang.
Deliver Us From Evil

Film ini menceritakan tentang seorang pria yang dituduh melakukan pembunuhan dan berusaha untuk membersihkan namanya.
The Call

Film ini menceritakan tentang dua wanita yang terhubung melalui telepon dan membantu satu sama lain melewati masa-masa sulit dalam hidup mereka.
The Guide

"The Guide" adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2021. Film ini disutradarai oleh Jang Jae-hyun dan dibintangi oleh Kim Hye-soo, Cho Jin-woong, dan Lee Joon-hyuk.
Ceritanya berpusat pada seorang wanita bernama Jang So-yeon (Kim Hye-soo) yang merupakan pemandu wisata di sebuah tempat wisata di Korea Selatan. Dia seorang yang cerdas dan berpengalaman, tapi ia mengalami masalah dalam keluarganya dan juga masalah keuangan. Karena itu dia menerima tawaran dari seorang pengusaha bernama Min-jae (Cho Jin-woong) untuk memandu sekelompok turis asing yang akan diajak ke tempat-tempat yang tidak diatur oleh pemerintah. Namun, di tengah perjalanannya, mereka tersandung pada sebuah konspirasi yang mengancam nyawa mereka.
Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti kekerasan, korupsi dan kekuasaan yang ditunjukkan melalui konflik antara karakter yang berbeda. Film ini juga menampilkan aksi yang intens dan juga menyoroti masalah-masalah sosial yang ada di Korea Selatan, seperti korupsi dan kekerasan. The Guide menerima ulasan positif dari kritikus dan menjadi box office hit di Korea Selatan.
The Battle: Roar to Victory

"The Battle: Roar to Victory" adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2021. Film ini disutradarai oleh Won Shin-yun dan dibintangi oleh Hwang Jung-min, Yoo Hae-jin, dan Jo Woo-jin.
Ceritanya berpusat pada pertempuran di Shinchon pada tahun 1950 saat Perang Korea. Seorang perwira bernama Yoon (Hwang Jung-min) yang bertugas sebagai komandan pasukan ROK (Republik Korea) yang berjuang melawan pasukan China yang didukung oleh Korea Utara. Dia memimpin pasukannya dalam pertempuran yang sangat sengit dan berdarah untuk mengalahkan musuh.
Film ini menampilkan aksi yang intens dan juga menyoroti masalah-masalah sosial yang ada di Korea Selatan, seperti perang dan konflik politik. The Battle: Roar to Victory menerima ulasan positif dari kritikus dan menjadi box office hit di Korea Selatan. Film ini juga mengeksplorasi tema-tema seperti kesatuan, keberanian, dan perjuangan yang ditunjukkan melalui karakter yang berbeda.
The School Nurse Files

"The School Nurse Files" adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2021. Film ini disutradarai oleh Lee Kyoung-mi dan dibintangi oleh Jung Yoo-mi, Nam Joo-hyuk dan Yum Hye-ran.
Ceritanya berpusat pada seorang perawat sekolah bernama Eun-young (Jung Yoo-mi) yang memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh orang lain, seperti "jelly" yang muncul dari rasa cemas dan kemarahan siswa. Dia bekerja sama dengan seorang guru bernama Hong In-pyo (Nam Joo-hyuk) untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa dan menyelamatkan mereka dari ancaman yang tidak diketahui.
Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti cinta, persahabatan dan perjuangan seseorang dalam mengatasi masalah-masalah hidupnya. The School Nurse Files menerima ulasan positif dari kritikus dan menjadi box office hit
Echoes of the Rainbow

"Echoes of the Rainbow" adalah sebuah film drama keluarga yang dikeluarkan pada tahun 2010 yang ditulis dan disutradarai oleh Alex Law. Film ini mengisahkan tentang keluarga yang tinggal di sebuah kawasan perumahan di Hong Kong pada tahun 1960-an.
Film ini mengikuti kisah seorang ayah bernama Sweet (Simon Yam) dan ibunya Ailing (Sandra Kwan Yue Ng) serta anak-anak mereka, Boy (Carlos Chan) dan Ernie (Ho Sum). Sweet adalah seorang pembuat sepatu yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sementara Ailing adalah seorang ibu yang baik hati yang selalu menyemangati anak-anaknya.
Boy dan Ernie adalah saudara yang dekat dan menikmati masa kecil mereka yang indah bersama teman-teman mereka di kawasan perumahan. Namun, hidup mereka berubah saat Ailing sakit parah dan Sweet harus mengejar impiannya untuk membeli sebuah toko sepatu untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga.
Film ini menyoroti tema-tema seperti cinta, persahabatan, keluarga, dan harapan. Ini juga menampilkan perjuangan yang dihadapi oleh keluarga yang berusaha untuk mengejar impian mereka di tengah kesulitan ekonomi dan kesehatan. Film ini diakui oleh kritikus dan memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Penghargaan Terbaik untuk Film Asia di Festival Film Internasional Hong Kong 2010.
Dream

"Dream" adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2021. Film ini disutradarai oleh Kim Min-ho dan dibintangi oleh Park Seo-joon, Park Jin-joo, dan Lee Hyun-wook.
Ceritanya berpusat pada seorang pemain sepak bola bernama Joon-sung (Park Seo-joon) yang merupakan pemain yang sangat talenta dan sukses. Namun, ia mengalami cedera yang menyebabkan dia tidak dapat bermain lagi. Ia menemukan dirinya dalam mimpi yang sama setiap malam dimana dia masih bisa bermain sepak bola. Dalam mimpi itu, ia bertemu dengan seorang wanita bernama Yeon-woo (Park Jin-joo) yang mengajarinya bagaimana mengejar impiannya. Namun, ia tidak tahu apakah itu hanya mimpi atau kenyataan.
Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti kegagalan, harapan, dan mimpi yang ditunjukkan melalui konflik yang dihadapi oleh karakter utama. Dream menerima ulasan positif dari kritikus dan menjadi box office hit di Korea Selatan. Film ini juga mengeksplorasi konflik yang dihadapi oleh seorang atlet yang mengalami cedera dan harus menemukan cara untuk melanjutkan hidupnya setelah itu.
Note: Daftar ini tidak mutlak dan tidak berurutan serta tergantung pada preferensi masing-masing individu.